Jumat, 09 April 2010

cerpen: peri dan bayangan

peri. adakah peri itu? seperti apakah peri itu? siapakah yang pantas ku jadikan sebagai sosok peri untukku? peri, benarkah ada peri di dunia ini? terlalu hina ku mengharapkan ada sesosok peri untukku. yang datang kepadaku, dan membawaku terbang tinggi meninggalkan segala penatku. benarkah ada peri di dunia ini? haruskah berwujud pria? tapi dalam segala cerita dan dongeng, sosok peri digambarkan dalam diri seorang wanita. tetapi mengapa ia mengatakan, akan ada peri lelaki yang akan menjagaku serta membawaku pergi jauh meninggalkannya. apa maksud itu semua. sakit. ya, sakit yang ku rasa ketika mengetahui itu yang ia katakan. haruskah peri dalam wujud pria? tidak bisakah dalam wujud wanita? sakit. hati ini masih terasa sakit mengingat kalimat itu. terlalu banyak air mata yang telah ku keluarkan sejak ku keluar dari rahim ibuku. apalagi sejak ku mengetahui kehidupanku seperti ini. sangat banyak air mata yang telah ku keluarkan. air mata kesedihanku. air mata penyesalanku. air mata kedukaanku. air mata kemurunganku. huff, ku hanya dapat menghembuskan nafas tanda bahwa ku telah lelah dengan kehidupan ini. ku ingin pergi, terbang tinggi, meninggalkan penatnya hidup. tapi ku tak ingin mati. lalu apa yang harus ku lakukan? bingung. ya, hanya satu kata yang dapat ku katakan. bingung. tidak adakah kata lain yang dapat di ucapkan? sangat tidak menyenangkan. bayangan. apakah ku mempunyai bayangan? bayang-bayang? adakah bayang-bayang itu? sesungguhnya apa bayang-bayang itu? usiaku sudah hampir menginjak usia 20. tapi ku masih saja bodoh tuk mengartikan kehidukanku. terlalu rendahkan IQ-ku hingga ku tak dapat mengartikan ini semua? bayangan. masihkah ku memiliki bayangan? entahlah. ku tak tau apa yang sedang ku bayangkan. bayangan, adalah penuntun hidup seseorang. yang dapat membawanya ketempat yang jauh lebih menyenangkan. itu pun jika ia mau membayangkan yang positif. tetapi jika tidak. ia akan terjerembab dalam bayang-bayang hitam. lalu apakah aku mempunyai bayangan? tapi apa yang sedang ku bayangkan? apa yang dapat ku bayangkan? ku tak tau. kini yang ku rasakan hanyalah takut. ya, takut. terlalu takut tuk membayangkan apa yang ku inginkan. ku membayangkan, ku dapat terbang tinggi bersama periku tapi ku takut ku tak dapat kembali. lalu apa yang harus ku bayangkan lagi? lelah. terlalu lelah ku saat ini. masih adakah peri baik hati yang akan membawaku terbang tinggi, tanpa harus membawaku kebayang-bayang hitam, dan akan membawaku kembali?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar