Senin, 14 Desember 2009

DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)

a. Pembuatan Database
sintaks: CREATE DATABASE nama_db;
contoh: buat database dengan nama latihan
CREATE DATABASE latihan;
b. Pembuatan Tabel
sintaks: CREATE TABLE nama_tabel;
(nama_kolom1 jenis_kolom1,
nama_kolom2 jenis_kolom2,…);
contoh:
Struktur Database
MHS (NPM char(8), NAMA char(25), ALAMAT char(30))
MKUL (KDMK char(5),MTKULIAH char(25), SKS smallint);
NILAI (NPM char(8), KDMK char(5), MID smallint, FINAL
Smallint);
Membuat Tabel
CREATE TABLE MHS
(NPM char(8) notnull, NAMA char(25) notnull, ALAMAT
Char(30) notnull));
CREATE TABLE MKUL
(KDMK char(5) notnull, MTKULIAH char(25) notnull, SKS
Smallint notnull));
CREATE TABLE NILAI
(NPM char(8) notnull, KDMK char(5) notnull, MID smallint,
Final smallint);
Pembuatan Index
Sintaks: CREATE {UNIQUE} INDEX nama_index
ON nama_tabel (nama_kolom);
Contoh:
1. Buat index data mahasiswa berdasrkan NPM dengan nama MHSIN
Dimana NPM tidak boleh sama
CREATE UNIQUE INDEX MHSIN
ON MHS (NPM);
2. CREATE INDEX NILAIIN ON
NILAI (KDMK)
Pembuatan View
Sintaks: CREATE VIEW nama_view {(nama_kolom1,…)}
AS SELECT statement
{WITH CHECK OPTION};
Contoh:
1. Buat view dengan nama MHSVIEW yang berisi semua data mahasiswa
CREATE VIEW MHSVIEW
AS SELECTFROM MHS
2. CREATE VIEW NILVIEW (NPM, KDMK, MID)
AS SELECT NPM, KDMK, MID FROM NILAI;
Menghapus Database/Tabel/Indeks/View
Sintaks: DROP DATABASE nama_db;
DROP TABLE nama_tabel;
DROP INDEX nama_index;
DROP VIEW nama_view;
Contoh: Hapus Tabel MHS
DROP TABLE MHS;
Merubah Struktur Tabel
Sintaks: ALTER TABEL nama_tabel
ADD (nama_kolom jenis_kolom
{BEFORE nama_kolom})
MODIFY (nama_kolom jenis_kolom)
DROP (nama_kolom jenis_kolom);
Contoh:
1. Tambahkan kolom JKEL dengan panjang 1 karakter pada table MHS
ALTER TABEL MHS ADD (JKEL char(1));
2. Ubah panjang kolom MTKULIAH menjadi 30 karakter
ALTER TABEL MKUL
MODIFY (MTKULIAH char (30));
3. Hapus kolom JKEL dari table MHS
ALTER TABEL MHS DROP (JKEL char (1));



DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)

a. Insert
Sintaks: INSERT INTO
Nama_tabel {(nama_kolom1,….)}
VALUES (data1,…);
Contoh:
1. masukkan data mata kuliah berkas akses dengan kode KK222 dan besarnya 2
SKS
INSERT INTO MKUL
VALUES(“KK222”,”Berkas Akses “,2);
2. INSERT INTO NILAI (NPM, KDMK, MID)
VALUES (“322296222”,KK222”,30);
b. UPDATE
Sintaks: UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom ekspresi
WHERE kondisi;
Contoh:
1. ubah alamat menjadi”DEPOK” untuk mahasiswa yang memiliki NPM
“50096487”
UPDATE MHS SET ALAMAT “DEPOK”
WHERE NPM “50096487”;
2. UPDATE NILAI SET MID MID10
WHERE KDMK “KK021”
c. DELETE
Sintaks: DELETE FROM nama_tabel
WHERE kondisi;
Contoh:
Hapus data nilai mata kuliah “KK021” bagi mahasiswa yang mempunyai NPM
“10296832”
DELETE FROM NILAI WHERE
NPM “10296832” AND KDMK “KK021”
d. SELECT
Sintaks: SELECT {DISTINCT} nama_kolom
From nama_tabel
{WHERE kondisi}
{GROUP BY nama_kolom}
{HAVING kondisi}
{ORDER BY nama_kolom {ASC/DESC}}
Contoh:
Satu Tabel (Simple Query)
1. tampilkan semua data mahasiswa
SELECT NPM, NAMA, ALAMAT
FROM MHS;
Atau
SELECTFROM MHS;
2. tampilkan mata kuliah yang SKS-nya 2
SELECT MTKULIAH FROM MKUL
WHERE SKS 2;
Hasil:

MTKULIAH
P. Basis Data
Pancasila


 SELECTFROM NILAI
WHERE MID60 OR FINAL75;
 SELECT NPM, KDMK, MID FROM NILAI
WHERE MID BETWEEN 70 AND 100;
3. tampilkan nama mahasiswa yang diawali dengan huruf “P”
SELECT NAMA FROM MHS
WHERE NAMA LIKE “P”;
4. tampilkan alamat mahasiswa, dimana alamat yang sama hanya ditampilkan satu
Kali saja
SELECT DISTINCT ALAMAT FROM MHS
4. tampilkan semua data mahasiswa dengan nama terurut dari “Z” ke “A”
SELECTFROM MHS ORDER BY NAMA DESC;

Hasil:

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

Jenis SQL:
a. Interactive
Langsung dapat dioperasikan
b. Embedded
Disisipkan ke dalam sebuah program

Pengelompokkan Statement SQL
a. Data Definition Language (DDL)
b. Data Manipulation Language (DML)
INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE
c. Data Access
GRANT, REVOKE
d. Data Integrity
RECOVER TABLE
e. Auxiliary
UNLOAD, LOAD, RENAME COLUMN

Bahasa Pada Model Data Relasional

Bahasa Pada Model Data Relasional
Menggunakan bahasa query, pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi, terbagi 2:
a. Bahasa Formal
Bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan symbol-simbol matematis
Contoh: aljabar relasional
Kalkulus relasional
a. aljabar relasional
bahasa query procedural, pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya
b. kalkulus relasional
bahasa query non-prosedural, pemakai menspesifikasikan data apa yang di
butuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.
Terbagi 2: kalkulus relasional tupel
Kalkulus relasional domain
b. Bahasa Komersial
Bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya
Contoh:
a. QUEL
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional
b. QBE
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional
c. SQL
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional

Relational Integrity Rules

Relational Integrity Rules
a. Null
Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tupel) tersebut
b. Entity integrity
Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null
c. Referential integrity
Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan

Relational Key

Relational Key
a. Super key
Satu atribut/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi
b. Candidate key
Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik
c. Primary key
Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupelo secara unik dalam relasi
d. Alternate key
Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key
e. Foreign key
Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa

Istilah dalm Model Data Relasional

Istilah dalm Model Data Relasional
a. Relasi
Sebuah table yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris
b. Atribut
Kolom pada sebuah relasi
c. Tupel
Baris pada sebuah relasi
d. Domain
Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
e. Derajat
Jumlah atribut dalam sebuah relasi
f. Cardinality
Jumlah tupel dalam sebuah relasi

MODEL DATA RELASIONAL

MODEL DATA RELASIONAL

Pengertian Model Data Relasional
Model Data Relasional menggunakan table dua dimensi yang terdiri atas baris dan kolom untuk memberi gambaran sebuah berkas data

Keuntungan Model Data Relasional
a. Bentuknya sederhana
b. Mudah melakukan berbagai operasi data

Transformasi dari EER ke Database Relasinonal

Transformasi dari EER ke Database Relasinonal

Pilihan 1
Buat relasi dari super-kelasnya sendiri ditambah dengan relasi-relasi sebanyak sub-kelanya, dimana relasi untuk tiap sub-kelasnya berisi atribut masing-masing sub-kelas ditambahkan primary key dari super-kelasnya sebagai primary keynya.

Pilihan 2
Dibuat relasi-relasi sebanyak sub-kelasnya, dimana isi dari relasi tersebut adalah atribut-atribut dari super-kelas ditambahkan atribut-atribut dari sub-kelasnya sendiri. Primary key menggunakan primary key super-kelasnya.

Disjoint
Dibuat satu relasi yaitu gabungan atribut super-kelasnya dengan atribut-atribut sub-kelasnya.

Overlopping
Dibuat satu relasi yaitu gabungan atribut-atribut super-kelasnya dengan atribut-atribut sub-kelasnya, tetapi ditambahkan Flag sebanyak sub-kelasnya.

Total Specialization Constraint

a. Constraint yang menerangkan bahwa setiap entity si dalam superclass harus merupakan
anggota dari salah satu subclass.
Contoh: Entity PEGAWAI harus termasuk subclass dari PEGAWAI TETAP atau PEGAWAI HONORER.

Partial Specialization Constraint
a.Constraint yang menerangkan bahwa setiap entity di dalam superclass dapat merupakan
anggota dari subclass-subclass yang didefinisikan.
Contoh: Entity dari PEGAWAI dapat merupakan anggota dari subclass MANAGER, TEKNISI atau SALES.

Specialization Hierarchy
Spesialisasi bertingkat dimana setiap subclass berpasitipasi didalam suatu kelas/subclass relationship
a. Specialization Lattice
Spesialisasi bertingkat dimana suatu subclass dapat berpatisipasi didalam beberapa class/subclass relationship
b. Shared-Subclass
Subclass yang mempunyai lebih dari satu superclass
Contoh: Subclass ASISTEN PELATIH mempunyai dua superclass yang tipenya sama yaitu SALES & PELATIH

Kategori
Adalah kebutuhan yang timbul untuk model suatu relationship superclass/subclass tunggal dengan lebih dari satu superclass dimana superclass-superclass tersebut menggambarkan jenis entity yang berbeda
Sebuah kategori mempunyai satu atau lebih superclass yang dapat mewakili tiap tipe entity, dimana superclass/subclass lainnya bisa saja hanya mempunyai satu superclass
Kategori dapat saja untuk seluruh relasi atau hanya sebagian saja
Contoh: terdapat 3 jenis entitas yaitu: PERSON, BANK dan COMPANY. Dalam suatu database REGISTERED_VEHICLE, pemilik kendaraan (OWNER) bisa saja: perorangan, bank atau perusahaan.
Kita perlu membuat suatu class yang terdiri dari 3 jenis entitas untuk memainkan perannya sebagai pemilik kendaraan.
Maka sibuat suatu kategoari OWNER yaitu sebuah subclass dari gabungan (UNION) 3 class: COMPANY, BANK, PERSON.

Pemetaan (mapping) EER ke model Relational
Algoritma pemetaannya merpukan perluasan atau lanjutan dari pemetaan ER
Langkah 13: Untuk memetakan Spesialisasi
Attrs(R)  atribut-atribut relasi R, sedangkan PK(R) primary key pada R. Untuk setiap spesialisasi dengan m subclass dan superclass C, dimana atribut C adalah dan k PK
Ini dapat dipetakan dengan beberapa cara berikut
a. Buat suatu relasi L dengan atribut-atribut Attrs(L)  dan PK(L) k
buat juga relasi Li untuk setiap subclass Si, 1 I  m, dengan atribut Attrs (Li) dan PK (Li) k

MODEL EER

MODEL EER
( Enhanced Entity Relationship )

Model EER:
Model Entity Relationship yang ditambah kemampuan semantiknya dengan beberapa konsep yang lebih kompleks.

Konsep-konsepnya yaitu:
a. Subclass
b. Superclass
c. Generalization
d. Spezialition
a. Specialization Hierarchy
b. Specialization Lattice
e. Atribut Inheritance
f. Shared subclass
g. Categorization

Sub-Kelas ( Subclas )
a. subset dari suatu entitas yang dikelompokkan dalam pengertian tertentu yang perlu
sajikan secara eksplisit
b. contoh: Entitas PEGAWAI mempunyai beberapa subclass. Seperti: SEKRETARIS,
TEKNISI, AHLI.

Super-Kelas ( Superclass )
a. entitas yang merupakan induk dari subclass-subclasnya
b. contoh: Subclas SEKRETARIS, TEKNISI, SALES mempunyai superclass PEGAWAI



Spesialisasi ( Spesialization )
a. proses pemecahan entitas menjadi subclass-subclass beserta atribut-atributnya
b. terhadap beberapa jenis spesialisasi seperti Disjoint total, Disjoint partial, Overlapping
total dan Overlapping partial.
Contoh:
Spesialisasi dari PEGAWAI berdasarkan tipe pekerjaan


Generalisasi ( Generalization )
a. proses penggabungan subclass-subclass menjadi suatu entitas yang lebig umum
contoh: Generalisasi dari MOBIL dan TRUK menjadi KENDARAAN

Subclass/Superclass Relationship
a. relationship yang menghubungkan subclass dan superclassnya
b. bila suatu entity yang merupakan anggota dari suatu subclass, maka ia juga merupakan
anggota dari superclass
c. bila suatu entity merupakan anggota dari suatu sperclass maka ia belum tentu
merupakan anggota dari subclass

Attribut Inheritance
a. merupakan pewarisan attribute dari superclass-nya
b. entity yang merupakan anggota dari subclass mewarisi semua atribut dari entity
superclass-nya


Disjoint Constraint
a. constraint yang menerangkan bahwa subclass-subclass dari spesialisasi saling disjoint,
artinya entity merupakan anggota dari salah satu subclass
b. disjoint constraint direpresentasikan dengan lambing “d” yang berarti disjoint
contoh: entity dari spseialisasi tipe pekerjaan dari PEGAWAI merupakan anggota dari subclass: PEGAWAI TETAP atau PEGAWAI HONORER

Non-Disjoint Constraint
a. constraint yang mernerangkan bahwa subclass-subclass dari spesialisasi tidak saling
disjoint, artinya entity mungkin anggota lebih dari satu subclass
b. non-disjoint digambarkan dengan lambing “o” yang berarti overlapping
contoh: entity dari spesialisasi tipe barang merupakan anggota dari subclass BARANG PABRIK dan juga anggota dari subclass BARANG TERJUAL.

Kontrak Sosial Jasa Informasi

Kontrak Sosial Jasa Informasi
Mason yakin bahwa untuk memecahkan permasalahan etika computer, jasa informasi harus masuk ke dalam suatu kontrak social yang memastikan bahwa computer akan digunakan untuk kebaikan social. Jasa informasi membuat kontrak tersebut dengan individu dan kelompok yang menggunakan atau yang dipengaruhi oleh output informasinya, kontrak ini tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala sesuatu yang dilakukan jasa informasi
Kontrak tersebut menyatakan bahwa:
1. computer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu prifasi seseorang
2. setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemprosesan computer
3. hak milik intelektual akan dilindungi
4. computer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi

singkatnya, masyarakat jasa informasi harus bertanggung jawab atas kontrak social yang timbul dari system yang dirancang dan diterapkannya.

Hak Atas Akses

Hak Atas Akses Sebelum database computer ada, banyak informasi yang tersedia bagi masyarakat umum dalam bentuk dokumen tercetak atau microfilm di perpustakaan. Informasi tersebut terdiri dari berita-berita, hasil penelitian ilmiah, statistic pemerintah, dan lain-lain. Sekarang, banyak dari informasi tersebut yang telah diubah menjadi database komersial yang menjadikannya kurang dapat diakses masyarakat. Untuk memiliki akses ke informasi tersebut, membayar biaya akses. Dengan melihat fakta bahwa computer dapat mengakses data dari penyimpanan lebih cepat dan lebih mudah dari teknologi lain, maka menjadi ironis bahwa hak untuk mengakses merupakan masalah etis jaman modern ini

Hak Atas Privasi

Hak Atas Privasi Hakim pengadilan tinggi louis brandeis dikenal karena mengakui “hak untuk dibiarkan menyendiri”. Mason menganggap hak ini sedang terancam karena dua kekuatan. Yang satu adalah meningkatnya kemampuan computer untuk digunakan bagi pengintaian, dan yang lain adalah meningkatnya nilai informasi dalam pengambilan keputusan
Pemerintah federal mengatasi sebagian masalah ini dalam privacy act of1974. namun, UU ini hanya mencakup pelanggaran oleh pemerintah dan penegakannya tidak tetap karena banyaknya lubang-lubang dalam hukum
Menurut mason, para pengambil keputusan membei nilai yang tinggi pada informasi sehingga mereka sering mengganggu prifasi seseorang untuk mendapatkannya. Peneliti pemasaran diketahui memeriksa sampah orang-orang untuk mempelajari produk apa saja yang mereka beli, dan pemerintah menempatkan pemantau di WC umum untuk mengumpulkan statistic penggunaan yang akan digunakan untuk menentukan penambahan fasilitas tersebut
Ini merupakan contoh-contoh pengintaian yang tidak menggunakan computer. Masyarakat umu sadar bahwa computer dapat digunakan untuk tujuan ini, tapi mungkin tidak sadar akan penyelinapan yang dilakukan terhadap data pribadi yang dapat diakses. Jika anda mengetahui bagaimana proses pencarian itu, anda benar-benar dapat memperoleh setiap jenis informasi pribadi dan keuntungan dari privasi masyarakat
Hak Atas Akurasi Komputer dipercaya mampu mencapai tingkat akurasi yang tidak dapat dicapai oleh system nonkomputer. Potensi ini selalu ada, tetapi tidak selalu tercapai. Sebagai system bebasis computer mengandung kesalahan lebih banyak dari pada yang dapat ditolerir system manual. Dalam banyak kasus, kerusakan terbatas pada gangguan sementara, seperti ketika anda harus memprotes penagihan yang telah anda bayar. Dalam kasus lain, biayanya mungkin lebih besar
Hak Atas Kepemilikan Disini kita berbicara mengenai hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program computer. Kita sering melihat para pemakai yang telah membeli hak untuk menggunakan perangkat jadi menggandakannya secara illegal, kadang-kadang untuk dijual kembali. Dalam kasus lain, seorang penjual perangkat lunak mungkin meniru produk popular dari penjual lain
Para penjual perangakat lunak dapat menjaga hak milik intelektual mereka dari pecurian melalui hak cipta, paten, dan perjanjian lisensi. Hingga tahun 1980-an perangkat lunak tidak dilindungi oleh UU hak cipta atau paten. Namun, sekarang keduanya dapat digunakan untuk memberikan perlindungan. Paten memberikan perlindungan yang sangat kuat di Negara-negara yang menegakkannya, karena perlindungan hak cipta menetapkan bahwa suatu tiruan tidak harus persis serupa dengan versi orisinilnya
Para penjual perangkat lunak mencoba menambal lubang-lubang pada hukum melalui perjanjian lisensi yang diterima para pelanggan ketika mereka menggunakan perangkat lunak tersebut. Pelanggaran perjanjian membuat pelanggan dapat dituntut di pengadilan

Hak Atas Informasi

Hak Atas Informasi
Klasifikasi hak asasi manusia dalam bidang computer yang paling luas dipublikasikan adalah PAPA yang dibuat Richard O. Mason. Seorang professor di Southern Methodist University, menciptakan akronim PAPA untuk menggambarkan empat hak asasi masyarakat dalam hal informasi. PAPA merupakan singkatan dari privacy,accuracy,property,dan accesbility

Hak Atas Pengambilan Keputusan Komputer

Hak Atas Pengambilan Keputusan Komputer Walau masyarakat tidak banyak berpaisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana computer digunakan, masyarakat memiliki hak tersebut. Hal ini layak jika computer dapat berdampak buruk bagi masyarakat. Hak-hak ini dicerminkan dalam UU computer yang telah mengatur penggunaan computer
Dalam pandangan Johnson, tanggung jawab social atas penggunaan computer yang etis dapat dicapai dengan memenuhi hak-hak masyarakat atas computer sebagai suatu alat

HAK SOSIAL DAN KOMPUTER

Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan computer. Hak ini dapat dipandang dari segi computer atau dari segi informasi yang dihasilkan computer.
Hak atas computer
Computer merupakan peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Deborah Johnson, professor pada Rensselaer Institute, yakin bahwa masyarakat memiliki hak atas akses computer, keahlian computer, spesialis computer, dan pengambilan keputusan computer
Hak atas Akses Komputer Setiap orang tidak perlu memiliki sebuah computer, seperti juga tidak setiap orang memiliki mobil. Namun, pemilikan atau akses computer merupakan kunci mencapai hak-hak tertentu lainnya. Misalnya akses ke computer berarti kunci mendapatkan pendidikan yang baik
Ben Shneiderman, professor pada University of Maryland at College Park, mengamati profesi computer setelah huru-hura Los Angeles tahun 1992 dan menemukan bahwa”Aplikasi perangkat lunak dapat menjadi alat Bantu untuk memperbaiki pendidikan, memberikan pelatihan keahlian, mengurangi buta huruf dewasa, memperbaiki organisasi-organisasi kemasyarakatan, mendukung wiraswasta, dan banyak lagi”. Menyadari hal itu, masyarakat berhak atas akses computer
Hak Atas Keahlian Komputer Pada awal pemunculan computer, ada ketakutan yang luas dari para pekerja bahwa computer akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja masal. Hal ini tidak terjadi. Kenyataannya, computer telah menciptakan pekerjaan lebih banyak dari pada yang dihilangkannya. Tidak semua pekerjaan menggunakan computer atau memerlukan pengetahuan computer, tetapi banyak yang demikian. Dalam mempersiapkan pelajar untuk bekerja dimasyarakat modern, pendidik sering menganggap pengetahuan tentang computer sebagai suatu kebutuhan.
Hak Atas Spesialis Komputer Adalah mustahil sesorang memperoleh semua pengetahuan dan keahlian computer yang diperlukan. Karena itu kita harus memiliki akses ke para spesialis tersebut, seperti kita memiliki akses ke dokter, pengacara, dan tukang ledeng

Memperhatikan Lingkungan Budaya

Memperhatikan Lingkungan Budaya Selama proses pengembangan, para eksekutif MNC dan tim pengembangan multinasional harus memperhatikan masalah-masalah budaya. Khususnya, tim pengembangan harus:
1. menyadari perbedaan budaya yang ada diantara Negara-negara tempat anak perusahaan berada dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak
2. membuat suvei atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan
3. menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga personil mereka mendapatkan keahlian dibidang yang kurang mereka kuasai dan meningkatkan keahlian di area yang telah mereka kuasai
4. membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerja sama dengan para manajer anak perusahaan, dan sebaliknya. Program tersebut harus memperhatikan masalah perbedaan budaya dan cara mengatasinya

namun tidak semua hal diatas menekankan adaptasi budaya, tugas kedua diatas
berusaha memahami kontribusi yang dapat diberikan oleh pegawai anak perusahaan pada proyek dan berusaha memanfaatkan keahlian tersebut
Peringatan perlu disadari bahwa tugas-tugas dan masalah-masalah di atas bukanlah yang selalu diikuti secara berurutan. Sebaliknya itu adalah hal-hal yang perlu diperhatikan. Dalam beberapa kasus, hal-hal tersebut disusun dalam urutan logis. Namun, tim pengembangan harus mengigat keempat kategori tersebut ketika mereka menerpkan GIC.

Strategi Penerapan GIS

Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim perkembangan, yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Bila strategi global yang diikuti,tim pengmbangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk. Bila strategi internasional yang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan. Dalam hal strategi internasional, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.
Strategi Transnasional bagi Penerpan GIS
Karena strategi transnasional paling rumit, yaitu berusaha menyatukan seluruh MNC menjadi suatu system yang bekerja dengan lancar, strategi penerapnnya dapat menjadi model untuk menghindari kegagalan-kegagalan potensial. Strategi ini berfokus pada sejumlah hal penting yang berhubungan dengan GIS/kaitan strategi bisnis, sumber daya informasi, pemakain bersama data internasional, dan lingkungan budaya.
Menghubungkan GIS dengan Strategi Bisnis Sejumlah hal penting yang menghubungkan GIS dengan strategi bisnis didaftarkan dibawah ini. Tim pengembangan harus memperhatikan hal ini sejak awal proyek. Tim pengembangan harus:
1. mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis
2. menentukan tujuan dari tiap startegi GIS
3. menentukan strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisins global
4. bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan
5. mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS
6. menugaskan orang-orang yang bertanggung jawab atas penerapan aplikasi

hal pertama, yaitu bekerja sama dengan eksekutif perusahaan, harus terus diingat
sepanjang proyek berlangsung
Menentukan Sumber Daya Informasi GIS akan menggunakan semua jenis sumber daya informasi, perangkat keras, perangakat lunak, personil, data dan informasi, serta fasilitas. Tugas-tugas penting tim pengembangan yang berkaitan dengan sumber daya didaftarkan dibawah ini . tim pengembangan harus:
1. menentukan jumlah dan alokasi pusat data regional
2. mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa
3. membuat spesifikasi standar pernagkat keras dan perangkat lunak
4. membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong
5. siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di Negara

tugas kedua dan ketiga berkaitan erat. Ketersediaan penjual akan mempengaruhi
spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak

Permasalahan Teknologi

MNC sering diganggu oleh masalah-masalah yang berkaitan dengan tingkat teknologi yang ada di Negara tempat anak perusahaan berada. Di sejumlah Negara, tidak tersedia cukup sumber energi, yang menyebabkan seringnya terjadi pemadaman listrik. Sirkuit telekomunikasi hanya dapat mengirim data dengan kecepatan rendah, dengan kualitas transmisi yang buruk. Perangkat lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak Negara yang tidak menghormati hal cipta perangkat lunak dan membiarkan pasar gelap perangkat lunak berkembang, sejumlah penjual perangkat lunak menolak untuk berbisnis di Negara tersebut.
Kurangnya Dukungan Dari Manajer Anak Perusahaan
Manajer anak perusahaan sering juga menjadi masalah. Sebagian yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaan tersebut tanpa bantuan, dan menganggap standar baru sebagai hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan dibayar berdasarkan profitabilitas, dan mereka enggan mengikuti solusi perusahaan yang mereka anggap akan menurunkan pendapatan mereka. Manajemen kantor cabang di luar negri dapat pula memandang GIS sebagai suatu pengawasan. Para manajer tingkat menengah mungkin khawatir dilampaui oleh hubungan informasi baru yang menyalurkan data operasional ke perusahaan induk.
Dihadapkan pada masalah-masalah potensial tersebut, merupakan keajaiban kecil bahwa MNC terus mengusahakan GIS. Walau mustahil menghapus seluruh masalah, dampaknya dapat diperkecil dengan mengikuti strategi yang terencana baik.

Masalah dalam Menerapkan Sistem Informasi Global

Kita telah melihat bahwa system informasi global memungkinkan MNC mengkoordinasikan aktivitas perusahaan induk dan anak perusahaan, dan koordinasi tersebut memberikan sejumlah keuntungan. Pentingnya koordinasi merupakan justifikasi yang cukup untuk mencapai system informasi global, namun perkembangan system tidaklah mudah. MNC yang memulai suatu proyek untuk membentuk GIS akan menghadapi sejumlah permasalahan.

Kendala Politis
Pemerintah Negara tempat anak perusahaan berada dapat memaksakan beragam pembatasan yang menyulitkan perusahaan induk untuk menyertakan anak perusahaan dalam jaringa.
Pembatasan Pembelian dan Impor Perangkat Keras Pemerintah nasional berusaha melindungi perusahaan manufaktur local dan mendorong investasi asing dalam manufaktur local dengna menentukan hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di dalam negri yang boleh digunakan.
Pembatasan Pemrosesan Data Kebijakan nasional mungkin mengharuskan data dip roses di dalam negri dari pada dikirimkan ke luar negri dan diproses di tempat lain.
Pembatasan Komunikasi Data Pembatasan komunikasi data yang paling umum adalah pembatasan atas arus data lintas batas. Arus data lintas batas, atau TDF, adalah perpindahan data yang dapat dibaca mesin melintasi perbatasan Negara. TDF dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis:
1. data operasional, seperti data transaksi dalam system informasi akuntansi
2. data pribadi, yaitu data mengenai individu tertentu.
3. transfer dana elektronik dari satu Negara ke Negara lain
4. data teknik dan ilmiah

peratutan TDF, yang dimulai pada tahun 1970-an, telah diterapkan oleh banyak Negara sebagai cara untuk melindungi kebebasan pribadi warga negaranya.