Proses dasar antrian (Supranto, 1987).
Penentu antrian lain yang penting adalah disiplin antri. Disiplin antri adalah
aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Menurut Siagian
(1987), ada 5 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan, yaitu :
1. FirstCome
FirstServed
(FCFS) atau FirstIn
FirstOut
(FIFO) artinya, lebih
dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada
loket pembelian tiket bioskop.
2. LastCome
FirstServed
(LCFS) atau LastIn
FirstOut
(LIFO) artinya, yang
tiba terakhir yang lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam elevator
untuk lantai yang sama.
3. Service In Random Order (SIRO) artinya, panggilan didasarkan pada
peluang secara random, tidak soal siapa yang lebih dulu tiba.
4. Priority Service (PS) artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada
pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan
pelanggan yang mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir
ini kemungkinan sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian
seperti ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, misalnya
seseorang yang dalam keadaan penyakit lebih berat dibanding dengan
orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.
Dalam hal di atas telah dinyatakan bahwa entitas yang berada dalam garis
tunggu tetap tinggal di sana sampai dilayani. Hal ini bisa saja tidak terjadi.
Misalnya, seorang pembeli bisa menjadi tidak sabar menunggu antrian dan
meninggalkan antrian. Untuk entitas yang meninggalkan antrian sebelum dilayani
digunakan istilah pengingkaran (reneging). Pengingkaran dapat bergantung pada
panjang garis tunggu atau lama waktu tunggu. Istilah penolakan (balking) dipakai
untuk menjelaskan entitas yang menolak untuk bergabung dalam garis tunggu
(Setiawan, 1991).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar